Senin, 13 Juli 2020

Isyarat Etik Acm Dan Penerapannya Selaku Profesional

Kode etik ACM dan sikap profesional dalam penerapan instruksi etik ACM ini berisikan 24 butir perintah yang dirumuskan sebagai pernyataan dari tanggung jawab personal. Kode etik ACM ini berisi banyak gosip yang sungguh mungkin akan dihadapi oleh seorang profesional dalam penerapannya. Dalam ACM Code of Ethics and Professional Conduct sebagai seorang professional kita harus mengikuti poin yang menjadi ajaran adab seorang professional dalam bidangnya. Sebagai contoh seorang professional harus berkontribusi dalam kebaikan dan kemakmuran insan. Tidak merugikan baik itu makhluk hidup, properti, dan lingkungan. Sebagai professional kita harus menjaga iktikad, tidak mendiskriminasi, dan menghargai privasi seseorang. Terdapat banyak pertanyaan tentang masalah privasi, selaku contoh saat kita membaca e-mail pribadi seorang client cuma alasannya adalah kita mampu melakukannya, atau apakah boleh membaca e-mail karyawan sebagai langkah-langkah keamanan untuk menentukan bahwa e-mail tersebut tidak berisikan informasi perusahaan yang sensitif yang tidak layak untuk diungkapkan. Apakah boleh membaca e-mail seorang karyawan untuk memutuskan bahwa mereka mengikuti peraturan perusahaan (contohnya, pembatasan kepada penggunaan sistem e-mail eksklusif) biar hal tersebut tidak dilanggar? semua pertanyaan tersebut merupakan salah satu berita yang dikala ini terjadi. Dilema akan hal tersebut menciptakan para profesional maupun non professional mengabaikan poin-poin dalam isyarat etik yang ada, mereka merasa galau harus melakukan apa sehingga terjadilah sifat tidak peduli akan pentingnya akhlak dalam suatu profesi. Tanggung Jawab Sebagai Professional Sebagai profesional kita memiliki sebuah tanggung jawab dalam profesi kita masing-masing, memperhatikan konsekuensi dari segala keputusan yang diambil dalam menjalankan profesi bidang masing-masing. Sebagai acuan, seorang profesional tidak diusulkan menggunakan komputer yang tidak kita miliki hak saluran nya. Hal itu melanggar suatu tanggung jawab dalam mematuhi etika profesional sebab melakukan tindakan penerobosan atau disebut Trespassing . Sebagai profesional kita juga mesti mematuhi dan menghormati aturan yang berlaku dalam melaksanakan kompetisi secara profesional. Sebagai misalnya mencuri atau menduplikasi pekerjaan orang lain tanpa memberi referensi atas karya aslinya. Hal ini nyaris menjadi suatu kebiasaan bagi beberapa orang yang profesional maupun non profesional, dimana penyalinan tidak dianggap sebagai suatu langkah-langkah kejahatan. Dalam perkara tersebut dapat dikatakan orang tersebut menganggap semua hal yang ada di internet ialah sesuatu yang bebas dipakai tanpa memperhatikan sebuah karya orang lain. Sikap Sebagai Anggota ACM Dalam isyarat etik ACM, sebagai individu yang memiliki peran pemimpin dalam sebuah perusahaan maupun organisasi harus menjunjung tinggi nilai arahan etik ACM untuk mengerjakan peran selaku pemimpin, yang mana harus dapat mengambil kebijakan dalam menggunakan teknologi dan tata cara komputasi dengan tidak menekan dan merugikan pengguna maupun anggotanya. Pemimpin juga harus Mengakui, mendukung dan memakai wewenang yang tepat untuk memakai komputasi suatu organisasi dan sumber daya komunikasi. Sebagai seorang profesional mesti menjunjung tinggi dan berbagi prinsip-prinsip instruksi etik yang telah disepakati. Contohnya ada suatu website yang mengambil hak dan kekayaan intelektual orang lain, bahkan di dalam situs web tersebut juga diberi copyright atas nama perusahaan tersebut. Seorang anggota ACM yang mengetahui hal ini pastinya mengetahui situs web tersebut telah melakukan pelanggaran instruksi etik ACM ihwal kekayaan intelektual dan ketidakjujuran. Seorang anggota ACM harus menjunjung tinggi dan menginformasikan terhadap perusahaan tersebut pengetahuan perihal isyarat etik tersebut baik orang itu anggota ACM maupun bukan. Jika seorang anggota ACM yang melakukan pelanggaran tersebut, maka beliau telah dianggap tidak konsisten kepada status keanggotaan ACM, dan konsekuensinya seorang anggota ACM tersebut bisa diberhentikan keanggotaannya. Implementasi budbahasa dalam bidang ilmiah contohnya seorang Engineer mesti menyadari hukum yang berlaku dalam mengendalikan penggunaan kekayaan intelektual seperti hak paten, hak cipta, dan lain-lain. Mereka mesti waspada untuk menentukan bahwa kekayaan intelektual dan klien dilindungi. Seorang ahli dan profesional perangkat lunak dilarang menggunakan keterampilan teknis mereka untuk menyalahgunakan komputer orang lain. Penyalahgunaan komputer mulai dari hal yang sepele sampai hal yang berat. Juga melanggar aturan seperti penyebaran virus yang mampu menjadikan kerusakan baik skala kecil maupun besar. Kode Etik ACM Dalam Bidang Akademik Contoh lainnya dapat dilihat dalam info plagiarism atau plagiat dalam suatu pekerjaan baik bidang akademis maupun yang lain. Saat ini masih banyak terjadi plagiarisme dalam bidang pendidikan yang dijalankan oleh profesional maupun non profesional, maka dibutuhkan penerapan aba-aba etik ACM ini untuk menghemat atau menghargai suatu karya orang lain. Dalam bidang akademik, lulusan pendidikan akademik yang melaksanakan plagiat akan berdampak kepada kehidupan eksklusif si pelaku, alasannya dilindungi oleh Undang-Undang. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal 28 ayat (5) Gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh Perguruan Tinggi apabila karya ilmiah yang digunakan untuk menemukan gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi terbukti merupakan hasil jiplakan atau plagiat. Sanksi bagi lulusan pendidikan akademik yang terbukti melakukan plagiat juga dikontrol dalam pasal 42 ayat (3). Lulusan Pendidikan Tinggi yang memakai karya ilmiah untuk memperoleh ijazah dan gelar, yang terbukti ialah hasil plagiat, ijazahnya dinyatakan tidak sah dan gelarnya dicabut oleh Perguruan Tinggi. Kesimpulan Kode etik ACM maupun yang lain masih kurang diketahui oleh banyak orang dalam bidangnya masing-masing, yang menyebabkan penggunaan konten di internet tanpa merujuk penyuplaikonten aslinya dianggap hal yang tidak penting. Karena ketidaktahuan ini, penting untuk melakukan sosialisasi wacana plagiarisme pada bidang mereka masing-masing biar pihak-pihak yang terkait mengerti bagaimana bahaya plagiarisme, baik sanksi yang akan dikenakan, hingga upaya yang mau diberikan dalam menghindari plagiarisme.
Sumber https://aryhm76.blogspot.com


EmoticonEmoticon