Kamis, 20 Agustus 2020

Rumah Honai, Salah Satu Kekayaan Arsitektur Papua

Arsitektur abad kini memang identik dengan kesederhanaan, baik dalam konsep maupun wujudnya. Namun jauh sebelum itu, di Indonesia telah meningkat arsitektur dengan kesederhanaan dan kejujuran material yang digunakan.

Hampir di setiap suku di Indonesia mempunyai kekayaan arsitektur lokal. Salah satu yang mau saya bahas kali ini yaitu Rumah Honai sebagai salah satu kekayaan Arsitektur Papua yang masih tergolong jarag diangkat media.



Lokasi Rumah Honai

Papua adalah tempat paling timur Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri. Kekayaan alam yang berlimpah menyediakan materi-materi bangunan alami yang berkualitas dan siap pakai. Walaupun demikian, Papua saat ini belum sepadat jawa, arsitektur yang berkembang cenderung pada arsitektur vernakular.

Honai, ialah sebutan untuk rumah adat suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Rumah Honai ialah rumah etika tradisional dengan kesederhanaan arsitektur yang mampu didapatkan di lembah-lembah dan pegunungan di tengah pulau Papua khususnya di ketinggian 2500 meter di atas permukaan air maritim.

Rumah adab di Papua atau yang disebut Honai merupakan salah satu adaptasi arsitektur di kawasan hutan tropis yang memiliki fungsi melindungi penghuni dari keadaan alam di kawasan tersebut. Berikut akan dibahas satu persatu bagian arsitektur pada Honai.

Baca Juga : Sasadu, Rumah Adat Halmahera Barat

Bentuk Rumah Honai

Honai memiliki bentuk seperti jamur, memiliki bentuk dasar bundar dengan rangka kayu berdinding anyaman dengan atap kerucut yang yang dibuat dari jerami. Ukurannya relatif kecil dan sempit, hal ini bertujuan untuk mencegah udara masbodoh masuk ke badan penghuni.

Tingginya cuma 2,5 meter saja dan di tengah-tengah terdapat tempat untuk menciptakan perapian selaku penghangat dikala malam. Tidak ada komponen jendela, sebab dengan keadaan udara yang demikian tidak efisien untuk membuat jendela. Biasanya terdapat satu pintu untuk saluran masuk dengan ventilasi kecil yang masih kondusif dari masuknya binatang liar.

Baca Juga : Rumah Adat Mbaru Niang Wae Rebo Flores

Jenis Rumah Honai

Honai diklasifikasikan menjadi tiga jenis, adalah honai untuk laki-laki (honai), untuk perempuan (Ebei), dan babi (Wamai). Honai lazimnya memiliki dua tingkatan lantai yang dihubungkan dengan tangga.



Fungsi Rumah Honai

Selain sebagai kawasan tinggal, honai juga digunakan sebagai daerah untuk menyimpan alat-alat perang, mendidik dan mengajarkan belum dewasa untuk menjadi orang yang memiliki kegunaan di periode depan, menyiapkan atau mengontrol strategi perang dan daerah untuk menyimpan alat atau simbol masyarakat adab yang disegani.

Baca Juga : Rumah Adat Matakali Maiwa - Sulawesi Selatan

Material Rumah Honai

Material yang dipakai dalam menciptakan Honai 100% berasal dari bahan alami yang mampu diperbarui. Lantai tanah, dinding anyaman dan atap jerami ialah bahan yang sungguh ramah lingkungan. Hal ini menjadi pola bagi arsitektur generasi kini bahwa jauh sebelum dikenalnya ilmu arsitektur hijau, nenek moyang kita di Indonesia telah menerapkannya.



Demikianlah klarifikasi Rumah Honai yang dikutip dari banyak sekali sumber, bila ada penulisan yang keliru mohon maaf, dan bila ada berita pemanis mohon dikomentari, terima kasih.
Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon