Definisi Beton AAC
Beton ringan aerasi atau Autoclaved aerated concrete (AAC) yaitu jenis beton pracetak yang dibentuk dari bahan baku alami. Beton ini pertama kali dikembangkan di Swedia pada 1920-an, dikala seorang arsitek pertama kali memadukan adonan beton konvensional dari semen, kapur, air, dan pasir dengan sejumlah kecil bubuk aluminium.Beton AAC : Beton Ringan Aerasi, Kekurangan dan Kelebihannya |
Serbuk aluminium berfungsi selaku agen perluasan yang mengakibatkan beton mengembang, agak seperti campuran roti. Hasilnya ialah beton yang kembang berisi hampir 80 persen udara. Inilah yang menimbulkan beton AAC menjadi lebih ringan ketimbang beton konvensional.
Beton AAC umumnya dibuat menjadi balok atau lempengan dan digunakan untuk membangun dinding atau dengan cara yang sama dengan yang dipakai untuk konstruksi balok beton kriteria.
Bagaimana Cara Membuat Beton Aerasi (AAC) ?
Beton aerasi yang diawali dengan proses yang serupa dengan yang dipakai untuk mencampur semua beton yakni dengan : semen Portland, agregat, dan air diaduk bersama untuk membentuk bubur.Setelah penambahan aluminium selaku agen ekspansi, gelembung udara dimasukkan ke seluruh adonan material, menciptakan material ringan dengan kepadatan rendah. Beton berair dicetak menjadi bentuk tertentu memakai bentuk, kemudian diiris menjadi lempengan dan blok setelah dikeringkan sebagian. Hasil cetakan kemudian dipindahkan ke autoclave untuk proses berikutnya di bawah panas dan tekanan, yang hanya memerlukan waktu 8 hingga 12 jam.
Unit beton AAC sangat mampu dipakai dan dapat dipotong dan dibor dengan alat-alat pertukangan konvensional, mirip gergaji dan bor listrik biasa. Karena ringan dan kerapatan relatif rendah, beton ini harus diuji untuk kekuatan tekan, kadar air, kerapatan curah, dan muai - susut.
Aplikasi Beton AAC pada bangunan
Beton AAC mampu dipakai pada dinding, lantai, panel atap, balok, dan ambang pintu. Blok beton tersedia dalam ketebalan antara 20 cm hingga 30 cm dan lebar sampai 60 cm dan panjang hingga 6 meter.Beton AAC : Beton Ringan Aerasi, Kekurangan dan Kelebihannya |
Blok atau panel beton aerasi yang diautoklaf dengan pengeringan yang digabung dengan mortar tipis, menggunakan teknik yang identik dengan yang dipakai dengan blok beton persyaratan. Untuk kekuatan tambahan, dinding beton AAC mampu diperkuat dengan baja, kolom simpel atau bab struktural lainnya yang berdiri secara vertikal.
Beton AAC mampu digunakan untuk dinding, lantai, dan atap. Bobotnya yang ringan menjadikannya lebih fleksibel ketimbang beton kriteria. Bahan ini menunjukkan isolasi bunyi dan termal yang hebat, dan berpengaruh serta tahan api.
Namun, agar tahan usang, AAC mesti ditutup dengan lapisan final yang baik, mirip plesteran yang dimodifikasi dengan polimer, watu alam atau kerikil teknik, atau pelapis dinding.
Jika dipakai untuk ruang bawah tanah, permukaan luar dinding AAC harus dilapisi dengan lapisan tebal bahan atau membran tahan air. Permukaan AAC yang terpapar cuaca atau kelembaban tanah akan rusak. Permukaan interior dapat terselesaikan dengan drywall, plester, ubin, atau cat, atau mampu dibiarkan terbuka.
Karakteristik Beton Ringan Aerasi
Secara inheren, beton AAC cuma memperlihatkan nilai insulasi termal moderat, sekitar R-10 untuk dinding setebal 8 inci dan R-12,5 untuk dinding setebal 10 inci. AAC menunjukkan nilai R sekitar 1,25 untuk setiap inci ketebalan material.Beton AAC : Beton Ringan Aerasi, Kekurangan dan Kelebihannya |
Tetapi AAC mempunyai massa termal yang tinggi, yang memperlambat transfer energi termal dan dapat sungguh meminimalkan pemanasan dan pendinginan. Dan struktur beton AAC mampu dibuat sangat kedap udara untuk meminimalkan kehilangan energi karena kebocoran udara AC. Beton AAC juga menciptakan penghalang kedap bunyi yang sangat bagus.
Keunggulan Beton AAC
Beberapa manfaat memakai beton AAC yang diautoklaf meliputi:- Bahan yang sangat bagus untuk materi kedap bunyi dan isolasi akustik
- Tahan api dan anti rayap sungguh tinggi
- Tersedia dalam aneka macam bentuk dan ukuran
- Penyimpanan massa termal tinggi
- Bahan daur ulang
- Penanganan gampang dan pemasangan sebab bobot yang ringan
- Mudah dipotong untuk pengejaran dan lubang untuk jalur listrik dan pipa
- Pengiriman ekonomis dan penanganan kalau daripada beton tuang atau balok beton
Kekurangan Beton AAC
Seperti semua materi bangunan, AAC mempunyai beberapa kekurangan:- Produk sering memberikan ketidakkonsistenan dalam kualitas dan warna.
- Dinding eksterior yang belum selesai memerlukan kelongsong bagian luar untuk melindunginya dari cuaca.
- Jika dipasang di lingkungan dengan kelembaban tinggi, pelapis interior membutuhkan permeabilitas uap rendah dan pelapis eksterior membutuhkan permeabilitas tinggi.
- Nilai-nilai relatif rendah jikalau ketimbang konstruksi dinding terisolasi ekonomis energi.
- Biaya lebih tinggi dari blok beton konvensional dan konstruksi rangka kayu.
- Kekuatan beton AAC sekitar 1/6 hingga 1/3 dari blok beton tradisional.
Harga Blok Beton AAC
Blok AAC dasar memiliki tolok ukur ukuran yang berlainan-beda. Masing-masing ukuran memiliki harga yang bervariasi dan berubah setiap waktu. Untuk saat ini harga blok atau panel beton per meter persegi beton AAC sekitar 450.000 - 500.000 rupiah sesuai daerah penjualan.Namun, ongkos tenaga kerja untuk AAC bisa lebih rendah alasannya bobotnya yang lebih ringan menjadikannya lebih gampang untuk ditangani dan dipasang. Biaya akan bermacam-macam dari satu kawasan ke tempat dan dipengaruhi oleh tingkat tenaga kerja lokal dan patokan arahan bangunan.
Demikianlah tentang beton AAC, proses pembuatan, keunggulan dan kekurangannya. Semoga berguna dan dapat memperbesar wawasan. Sumber https://www.arsitur.com/
EmoticonEmoticon