Kamis, 11 Februari 2021

Jenis-Jenis Bahan Isolasi Panas Pada Bangunan

Dalam konstruksi bangunan, banyak sekali bentuk isolasi dilakukan selaku cara meminimalisir transmisi energi panas lewat dinding, langit-langit, dan lantai. Secara sederhana, hal ini menolong mempertahankan ruang interior ruang ber-AC lebih cuek di dikala panas.

Dalam dunia arsitektur, meminimalkan transmisi energi termal tidak hanya menciptakan ruang lebih tenteram, tetapi juga penting untuk mengontrol ongkos energi.

Semua bahan bangunan memiliki sifat isolasi yang menempel secara alami, biasanya diukur pada skala yang diketahui selaku nilai-R, tetapi bahan tambahan diintegrasikan ke dalam konstruksi bangunan secara khusus mampu menambah nilai isolasi ke dinding, lantai, dan langit-langit.

Secara historis, banyak materi berlawanan sudah dipakai sebagai isolasi, dan banyak dari materi ini kini telah ditinggalkan demi materi yang lebih terbaru dan efisien. Jenis insulasi yang Anda pilih saat mendesain dan membangun ruang akan tergantung pada iklim dan nilai-R yang dicari.

1 Isolasi Selimut dan Isolasi Batt

Sejauh ini jenis insulasi yang paling umum terdiri dari "selimut" gulungan atau bungkusan insulasi yang dipakai untuk mengisi rongga antara bagian rangka di dinding, langit-langit, dan lantai. Batt juga mampu diletakkan di atas selimut di lantai loteng untuk melindungi ruang di bawahnya.

Batts and rolls terdiri dari serat fleksibel yang dijalin bareng dalam strip dengan lebar dan ketebalan yang bermacam-macam untuk aplikasi yang berbeda. Paling umum, isolasi batt memakai serat fiberglass, namun juga dapat dibentuk menggunakan serat mineral, serat plastik, atau serat alami mirip wol atau kapas.

Insulasi selimut mampu memperlihatkan nilai-R mulai dari R-11 (untuk bat tebal 3,5 inci) hingga 38 (untuk bat tebal 12 inci). Insulasi batt adalah salah satu bentuk insulasi yang paling murah, dan salah satu yang paling gampang dipasang. Bahan ini juga menjadi opsi banyak arsitek luar negeri utamanya di kawasan acuh taacuh.

2 Insulasi Papan Busa (Foam)

Papan busa polystyrene atau polyurethane menunjukkan nilai-R yang unggul untuk ketebalan yang relatif tipis. Bahan ini mampu dipakai untuk hampir setiap bab dari bangunan dan sungguh efektif untuk mengisolasi selubung dinding eksterior, selubung interior untuk dinding bawah tanah, dan dalam aplikasi khusus mirip loteng atau celah udara di mana balok lantai berjumpa dengan fondasi.

Ketika digunakan pada aplikasi dinding interior, panel busa mesti ditutup dengan panel papan gipsum setebal setengah inci atau bahan bangunan lain yang disetujui. Papan busa banyak digunakan oleh arsitek di Indonesia untuk melapisi dinding partisi.

Papan busa juga baik untuk isolasi suara sehingga mampu mempertahankan ketenangan pada bangunan walaupun kegiatan di dalamnya lumayan banyak. Papan busa juga banyak dipraktekkan pada bangunan tinggi yang berfungsi selaku kantor.

Papan busa menunjukkan ketahanan termal yang sangat baik, sebanyak dua kali lipat dari bahan lain dengan ketebalan yang sama. Bahan ini juga mampu dengan mudah dipotong untuk banyak sekali aplikasi.

3 Busa Cair

Insulasi busa cair berisikan materi semen atau poliuretan yang disemprotkan, disuntikkan, atau dituangkan ke dinding atau di bawah lantai, di mana kemudian mengeras menjadi bahan isolasi yang sangat baik.

Bahan ini sungguh ideal untuk area yang berupa tidak teratur dan di sekitar penghalang, atau mampu dipakai untuk menambah insulasi pada area jadi yang ada. Ini yaitu opsi yang baik untuk mengisolasi dinding, alasannya mampu disuntikkan ke dalamnya tanpa melepas permukaan dinding.

Busa cair memungkinkan dinding untuk mencapai nilai-R yang lebih tinggi ketimbang dengan isolasi batt tradisional, dan bahan ini memiliki keuntungan alasannya bisa mengisi lubang terkecil untuk menghemat celah udara di sekitar pipa, kusen pintu dan jendela, dan kanal pipa dan listrik.

Busa semprot tersedia dalam banyak sekali bentuk. Aplikasinya dapat dipraktekkan secara profesional ke area yang luas oleh kontraktor memakai mesin khusus atau diterapkan pada celah udara kecil menggunakan kaleng semprot sederhana yang tersedia di toko bahan bangunan.

4 Isolasi Lepas (Selolusa)

Isolasi lepas dan ditiup, lazimnya terdiri dari selulosa, fiberglass, atau wol mineral, dapat ditiup atau dituangkan ke dalam rongga balok di lantai loteng atau di rongga balok dari dinding.

Nilai-R bermacam-macam tergantung pada bahan, dan isolasi pengisi longgar memiliki kecenderungan untuk mengendap seiring waktu, meminimalkan nilai-R-nya. Tapi hal itu relatif murah dan dianggap selaku opsi "hijau" alasannya adalah bahan-materi ini dibentuk dari bahan limbah daur ulang.

Isolasi selulosa sebagian besar terbuat dari kertas koran daur ulang, sebagian besar isolasi fiberglass terbuat dari 40 hingga 60 persen gelas daur ulang, dan wol mineral mengandung sekitar 75 persen bahan daur ulang.

5 Isolasi Blok Beton

Dinding beton dan blok beton mampu diisolasi dengan beberapa cara. Blok beton dapat diisolasi dengan menggunakan papan busa kaku baik di luar dinding (pada konstruksi baru) atau dinding interior (pada rumah yang ada).

Metode embel-embel untuk isolasi blok beton melibatkan penggunaan blok yang terdiri dari beton aerasi yang diautoklaf (AAC) atau beton seluler yang diautoklaf (ACC). Bahan-bahan ini mengandung sekitar 80 persen udara menurut volume dan memiliki sekitar 10 kali nilai isolasi balok beton tradisional.

Blok ACC pracetak menggunakan fly ash ketimbang pasir silika tinggi yang dipakai dalam blok AAC. Blok yang diautoklaf dengan mudah menyerap kelembaban, sehingga harus dilindungi dari air, tetapi materi ini ringan dan mudah dipasang.

Dalam fondasi beton yang dituangkan, butiran busa polistiren juga dapat dimasukkan ke dalam adonan beton untuk meningkatkan nilai R-nya. Metode ini dapat memajukan nilai R 10 kali lipat dari beton tuang standar.

6 Radiant Barriers dan Insulation Reflektif Aluminium Foil

 berbagai bentuk isolasi dilakukan sebagai cara mengurangi transmisi energi panas melalui  Jenis-jenis Bahan Isolasi Panas Pada Bangunan
Jenis-jenis Bahan Isolasi Panas Pada Bangunan

Sementara sebagian besar isolasi bekerja dengan menahan aliran panas konduktif dan konvektif, isolasi reflektif bekerja dengan benar-benar memantulkan kembali radiasi panas.

Insulasi ini menggabungkan materi yang bercahaya, umumnya aluminium foil yang mengkilap, diaplikasikan pada lapisan isolasi tradisional yang juga memiliki beberapa bentuk penyangga mirip kertas kraft, film plastik, atau kardus.

Bahan ini paling sering digunakan di lapisan atap rumah-rumah di Indonesia untuk meminimalisir peningkatan panas akiat terik matahari dan untuk menurunkan ongkos pendinginan AC. Ini ialah salah satu jenis isolasi terbaik untuk mencegah fatwa panas ke bawah.

Insulasi reflektif membentuk penghalang radiasi yang meminimalisir perpindahan panas dari atap ke ruang loteng. Isolator mesti menghadapi ruang udara biar menjadi efektif. Bahan ini paling efektif di iklim panas dan kawasan tropis, di mana dapat menurunkan biaya pendinginan sebesar 5 sampai 10 persen sehingga kinerja AC lebih sedikit.

Namun, di tempat beriklim masbodoh aluminium foil ini jarang digunakan selaku penghangat ruangan dan isolasi termal tradisional yaitu opsi yang lebih baik.

7 Insulasi Papan Serat Kaku

Papan serat kaku yang yang dibuat dari fiberglass atau wol mineral biasanya dipakai di kawasan-kawasan yang akan dipengaruhi oleh suhu tinggi mirip ductwork untuk tata cara HVAC.

Salah satu laba dari jenis isolasi ini ialah mampu dipasang sebelumnya pada pekerjaan susukan di toko-toko atau dibuat khusus di daerah kerja. Panel memiliki aneka macam ketebalan, dari 1 sampai 2,5 inci. Tersedia papan yang berhadapan dan tidak berjendela.

Insulasi papan serat umumnya dipasang oleh kontraktor HVAC, yang menerapkannya pada permukaan akses luar dengan sistem pin atau klip. Saat papan yang tidak dicat digunakan, permukaan luarnya diatasi dengan semen atau kanvas isolasi. Dengan papan muka, sambungan antar panel ditutup dengan selotip atau damar amis.

8 Struktural Insulated Panel (SIPs)

Metode isolasi bangunan yang serupa sekali berlawanan dapat diraih dengan menggunakan panel berinsulasi struktural (SIPs) daripada memakai framing stud tradisional. SIP yakni panel prefabrikasi besar yang meliputi materi insulasi papan busa setebal 4 hingga 8 inci (lazimnya polistirena atau poliisosianurat) yang diapit di antara materi yang besar lengan berkuasa, seperti papan untai berorientasi (OSB).

Bangunan yang dibangun oleh SIP mampu meminimalkan energi hingga 12 sampai 14 persen lebih banyak dibandingkan dengan rumah "kerangka kayu" tradisional. Bangunan SIP juga akan lebih kedap udara dan lebih tenang.

SIP bukan merupakan opsi untuk mengisolasi bangunan yang ada, namun mampu dipertimbangkan ketika merencanakan bangunan gres atau renovasi besar. Selain memberikan nilai isolasi yang sangat bagus, SIP secara struktural lebih kuat dan lebih stabil ketimbang pembingkaian tradisional.

9 Mengisolasi Bentuk Beton (ICF)
Bentuk beton isolasi (ICFs) yakni bentuk prefabrikasi untuk dinding beton tuang yang tetap sebagai bab dari rakitan dinding. Sistem ini berisikan papan busa atau blok insulasi busa yang saling dihubungkan bersama dengan ikatan plastik. Ketika beton dituangkan ke dalam busa, dinding yang dihasilkan meraih nilai isolasi sekitar R-20.

ICF dapat dipakai untuk konstruksi pondasi sendirian di bangunan dengan basement, atau mereka mampu membentuk dinding di atas tanah juga. Struktur yang dibangun dari ICF masih mirip struktur berbingkai tradisional.

Memasang sistem ICF yaitu keterampilan khusus yang membutuhkan kontraktor berpengalaman. Yang paling penting adalah memutuskan dindingnya anti serangga dan tahan air.

Demikianlah beberapa jenis materi isolasi panas pada bangunan, sebagai orang yang mau membangun rumah, memilih bahan isolasi panas merupakan suatu kewajiban. Apalagi kita di Indonesia yang beriklim tropis dan mendapat sinar matahari terus menerus sehingga perlu menunjukkan isolasi pada bangunan terutama di bab atap.

Referensi :
https://www.thebalancesmb.com/what-is-insulation-types-of-insulation-845080
https://en.wikipedia.org/wiki/Building_insulation
https://www.designingbuildings.co.uk/wiki/Thermal_insulation_for_buildings
Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon