Rabu, 17 Maret 2021

Perbedaan Galvanis Dan Galvalume

Karat ialah proses pengeroposan pada logam yang paling ditakuti oleh pelaksana konstruksi khususnya dalam hal struktur. Untuk itu, produsen material bangunan menerapkan metode pelapisan pada material logam utamanya baja semoga lebih tahan karat. Ada dua jenis pelapisan baja yang diketahui , yaitu Galvanis dan Galvalume.

Perbedaan Material Galvanis dan Galvalume

 Karat merupakan proses pengeroposan pada logam yang paling ditakuti oleh pelaksana konstr Perbedaan Galvanis dan Galvalume
Perbedaan Galvanis dan Galvalume

Dalam menggunakan material bangunan, kita tentu pernah mendengar pipa baja galvanis dan galvalume. Dalam artikel ini akan dijelaskan secara rinci perbedaan antara metode pelapisan galvanis dan galvalume.

Galvanis

Galvanis merupakan suatu proses pelapisan seng kepada lembaran baja sehingga baja tidak gampang berkarat.  Komposisi cairan Galvanis terdiri atas 97% Zinc/seng dan +/- 1% Alumunium, sisanya bahan-bahan gabungan lain sampai 100%. Peran Zinc sungguh penting untuk melindungi lembaran baja dari polutan-polutan yang bisa menjadikan karat pada lembaran baja itu.

Zinc yang melapisi baja akan mengorbankan diri, terpengaruhi oleh polutan-polutan tersebut terlebih dahulu hingga habis, baru lalu proses karat di mulai pada baja. Ada teladan kasus dimana terjadi karat pada pinggirian baja lembaran yang diiris. Hal itu biasa terjadi tetapi jangan khawatir alasannya karat tersebut tidak akan pribadi menggerogoti plat baja lembaran. Hal ini disebabkan alasannya baja terlindungi oleh lapisan Galvanis.

Proses pelapisan galvanis mampu dikerjakan dengan banyak sekali cara, contohnya dengan sistem pengiriman arus listrik yang disebut dengan Elektro Galvanise atau dengan pencelupan umumyang dikenal dengan Hot-dipped Galvanise. Sedangkan Proses pencelupan galvanis mampu terbagi dalam 2 cara,  yaitu sebagai berikut :

a. Proses pencelupan konvensional

Pada proses pencelupan konvensional, baja yang biasanya telah dalam bentuk produk jadi, lalu di celupkan ke dalam cairan timah.

b. Proses pencelupan continous hot-dipped galvanising

Dalam proses ini, baja di celupkan ke dalam cairan timah yang berlangsung secara terus menerus tanpa henti. Plat baja yang di celup ialah plat baja gulungan atau coil. Pada ujung mesin celup galvanis ini terdapat sebuah alat yang dinamakan Incoiler dan Recoiler.

Galvalume

Proses pelapisan Galvalume hanya dapat dijalankan dengan continous hot dipped. Saat ini sudah ada yang dikenal pula dengan proses NOF ( Non Oxides Furnace ). Secara biasa proses ini sama dengan proses Continous hot-dipped, namun berlainan bak daerah penampungan cairan lapisan dan proses pemanasannya saja.

Komposisi cairan pelapis pada proses pelapisan Galvalume terdiri atas Alumunium 55% dan Zinc/seng 45%, sementara sisanya bahan-bahan lain sampai 100%.  Karena kandungan alumunium yang tinggi pada Galvalume, menciptakan lapisan Galvalume lebih tahan karat ketimbang Galvanis.  Namun bahan Alumunium sangat rentan (tidak tahan) kepada semen dibandingkan dengan Zinc (seng). Alumunium tidak akan mengorbankan diri dalam melindungi baja dari polutan-polutan karat.

Kenyataannya, alumunium jauh lebih tahan karat dibandingkan dengan Zinc/seng.  Makara sederhananya kita mampu simpulkan bahwa Baja Lembaran yang dilapisi alumunium akan sangat tahan kepada karat, tetapi tidak tahan kepada keropos daripada baja lembaran yang dilapisi oleh seng.

Galvanis berbeda dengan Galvalume dalam beberapa hal selaku berikut :
  1. Proses dan tata cara pelapisannya
  2. Komposisi pada cairan lapisannya
  3. Daya proteksi lapisan terhadap baja lembaran.
  4. Galvalume tahan karat, Galvanis tahan keropos.
  5. Galvalume tidak bertahan baik dengan semen, galvanis sangat bagus.
Demikianlah perihal perbedaan antara material lapis galvanis dan galvalume. Semoga memiliki kegunaan dan mampu menambah wawasan bagi pembaca.


Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon