Casablancka Residence / Budi Pradono Architects |
Spesifikasi Proyek
- Arsitek : Budi Pradono Architects
- Lokasi : Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia
- Arsitek utama : Budi Pradono
- Asisten Arsitek : Arief Mubaraq, Hendrawan Setyanegara, Eka Feri Rudianto, Anggita yudisty Zurman Nasution
- Luas : 573,42 m2
- Tahun proyek : 2016
- Foto : Fernando Gomulya
Deskripsi Singkat
Perspektif Udara |
Review desain kali ini ialah sebuah Rumah yang terletak di Kelating, Tabanan, Bali. Pemiliknya berjulukan Casablancka. Lokasi rumah ini cuma berjarak setengah jam dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Rumah ini dibangun menyesuaikan diri pada lokasi, dengan kontur miring ke sungai dan juga mengadaptasi Rumah Jawa eksisting yang ada yang akrab dengan sungai.
Konsep Masterplan
Konsep Masterplan |
Strategi Masterplan ini yakni dengan menerapkan konsep Arsitektur Bali. Zonasi dengan mengembangkan rancangan Tri Mandala yakni desain spasial yang menggambarkan tiga bab alam, dari Nista Mandala - dunia luar dan bawah, Madya Mandala - Wilayah tengah menengah, ke Utama Mandala - kawasan suci paling dalam dan terpenting.
Dimana di sisi tengah yakni ruang akasa atau ruang kosong atau zen. Ini bisa dijadikan kawasan bermain dan berkumpul. Ruang ini juga menjadi alat komunikasi bagi orang-orang yang tinggal di kediaman ini. Ini juga mewakili dua budaya klien yang berbeda, antara barat dan timur, antara Prancis dan Indonesia.
Baca juga : Mengenal Gaya Desain Transitional (Gaya Peralihan) dan Contohnya
Selanjutnya Konsep Arsitektur Bali perihal Sanga Mandala dipraktekkan pada beberapa paviliun yang terpisah dan penempatannya senantiasa dikontrol ke arah tengah. Sanga Mandala ialah desain spasial perihal arah yang membagi area menjadi sembilan bab sesuai dengan delapan arah kardinal utama dan suatu sentra (klimaks).
Pola komposisi massanya juga mengacu pada contoh Swastika. Di rumah tradisional Bali wajar , desain dibagi menjadi sembilan komposisi dan juga berisikan beberapa paviliun yang terpisah. Kediaman ini merupakan interpretasi dari desain ini dengan sentuhan desain terbaru.
Pola komposisi massanya juga mengacu pada contoh Swastika. Di rumah tradisional Bali wajar , desain dibagi menjadi sembilan komposisi dan juga berisikan beberapa paviliun yang terpisah. Kediaman ini merupakan interpretasi dari desain ini dengan sentuhan desain terbaru.
Konsep Bangunan
Konsep bangunan Rumah ini yakni transformasi bangunan tradisional Bali yang diberi nama Taring. Taring yaitu struktur instalasi sementara yang yang dibuat dari bambu yang biasanya dibentuk oleh masyarakat Bali untuk aktivitas khusus mirip akad nikah, kremasi, dan lain-lain.
Yang paling penting dalam rancangan Taring yakni pemisahan antara lantai, dinding, dan struktur atap. Yang berdiri sendiri tetapi itu mempunyai korelasi dengan yang lain, rancangan inilah yang akan diimplementasikan di kediaman Casablancka.
Yang paling penting dalam rancangan Taring yakni pemisahan antara lantai, dinding, dan struktur atap. Yang berdiri sendiri tetapi itu mempunyai korelasi dengan yang lain, rancangan inilah yang akan diimplementasikan di kediaman Casablancka.
Aplikasi Desain Tropis
Dalam proyek ini sang arsitek berupaya untuk menenteng orang-orang semoga dekat dengan alam. Dinding dibentuk sesederhana mungkin tergantung kebutuhannya. Dindingnya yang dibuat dari watu bata yang dibuat secara setempat. Posisinya diatur zig zag sejajar dan diletakkan beton di dalamnya.
Ini akan mengurangi suhu panas tetapi pada ketika bersama-sama membawa interior menjadi warna natural dnegan warna oranye bata. Karena bangunannya ada di daerah tropis maka semua massa bangunan bisa dibangun terbuka semoga lebih dekat dengan alam.
Baca juga : Mengenal Gaya Desain Transitional (Gaya Peralihan) dan Contohnya
Ini akan mengurangi suhu panas tetapi pada ketika bersama-sama membawa interior menjadi warna natural dnegan warna oranye bata. Karena bangunannya ada di daerah tropis maka semua massa bangunan bisa dibangun terbuka semoga lebih dekat dengan alam.
Baca juga : Mengenal Gaya Desain Transitional (Gaya Peralihan) dan Contohnya
Pilihan Material
Pilihan Material |
Bangunan ini juga memakai Struktur Bambu yang bangkit secara independen sebagai struktur kolom dan sebagai struktur penunjang atap, cahaya alami akan masuk ke bangunan dari beling di atas dinding bata.
Lantai bangunan ini berisikan dua tipe. Salah satunya yaitu warna semen bubuk-bubuk produksi tangan oleh masyarakat lokal. Dan yang kedua yaitu kerajinan tangan semen berwarna-warni dari Jawa mirip yang digunakan untuk bab bangunan kolonial tahun 1930 an.
Lantai bangunan ini berisikan dua tipe. Salah satunya yaitu warna semen bubuk-bubuk produksi tangan oleh masyarakat lokal. Dan yang kedua yaitu kerajinan tangan semen berwarna-warni dari Jawa mirip yang digunakan untuk bab bangunan kolonial tahun 1930 an.
Dindingnya menggambarkan perbatasan antara ruang dalam dan ruang luar, Rumah ini berisi dinding yang yang dibuat dari batu bata dan dinding yang yang dibuat dari beling bening. Ini untuk menghubungkan penghuni kekinian dengan alam.
Kolom struktur utama terbuat dari beton dan baja untuk mendatangkan kesan terbaru selaku kombinasi antara budaya Timur dan Barat, antara bambu tradisional dan bahan industri lainnya.
Kolom struktur utama terbuat dari beton dan baja untuk mendatangkan kesan terbaru selaku kombinasi antara budaya Timur dan Barat, antara bambu tradisional dan bahan industri lainnya.
Konsep Interior
Konsep Interior |
Konsep Interior Residen ini ialah transformasi dan sebuah perpaduan antara budaya Timur dan Barat. Sebagian besar mebel memakai materi daur ulang dari furnitur tahun 1940-an. Warna dikombinasi dengan memakai warna lembut kain biru dan putih serta dilengkapi furnitur kayu bau tanah dari Jawa.
Referensi :
Sumber https://www.arsitur.com/
EmoticonEmoticon