Selasa, 01 Juni 2021

Sasadu, Rumah Adat Halmahera Barat

Sasadu (Eksterior)


Saat berkunjung ke Halmahera Barat, Maluku Utara, traveler akan melihat banyak sekali rumah adab berbentuk unik yang disebut Sasadu. Ini bukan rumah adat sembarangan, melainkan menyimpan rahasia kearifan lokal.

Sasadu ialah rumah budpekerti Suku Sahu yang banyak bertempat tinggal di Kabupaten Halmahera Barat. Di Jailolo yang menjadi ibukota kabupaten ataupun di berbagai desa di sana mirip Hoku-hoku, Tobos dan Lolori, Sasadu dapat ditemukan dengan gampang.

Sasadu


Fungsi utama Sasadu ialah daerah berkumpul warga apalagi bila ada upacara budpekerti, mirip penyeleksian ketua etika dan ketika panen. Sasadu juga dipakai untuk berpangku tangan serta menjamu tamu yang dianggap penting. Bangunan ini terlihat begitu unik dan juga sarat dengan nilai-nilai nyata.

Lantainya dibuat dari semen, dengan pertimbangan lebih mudah dirawat dan dibersihkan. Kerangkanya terbuat kayu, batang pohon kelapa atau bambu. Berbeda dengan kebanyakan bangunan yang menggunakan paku untuk memperkuat sambungan, pasak kayulah yang dipakai di struktur bangunan Sasadu.

Untuk bab atapnya dipilihlah daun kelapa yang lalu diikat dengan tali bambu. Kerangka atapnya diikat dengan tali ijuk yang bersambung tanpa putus.

Baca juga : Rumah Adat Mbaru Niang Wae Rebo Flores

Setiap bentuk yang ada di dalam Sasadu memiliki desain dan arti berlainan. Misalnya bola-bola yang digantung pada bilah kayu di ujung atap menyimbolkan kaki yang artinya kestabilan. Arahnya yang merunduk dan bertentangan dengan atap berarti bahwa insan yang berada di puncak tetap harus rendah hati.

Bagian ujung atap rumah budbahasa suhu Sahu ini sengaja dibentuk lebih pendek dari langit-langit. Supaya semua orang yang masuk harus menundukkan kepala. Ini dibuat untuk mengingatkan orang supaya senantiasa hormat dan patuh terhadap budbahasa istiadat.

Elemen Atap


Jika diperhatikan, pada rumah budbahasa Sasadu di Desa Toboso ada kain merah dan putih yang tergantung di bab sambungan rangka. Rupanya kedua kain beda warna itu mewakili pemeluk agama Islam dan Kristen. Kerukunan antar agama memang memegang tugas penting dalam keseharian masyarakat lokal.

Baca juga : Rumah Adat Matakali Maiwa - Sulawesi Selatan

Itulah banyak sekali makna yang terkandung dalam banyak sekali segi bangunan Sasadu. Hal ini pun menjadi salah satu teladan bahwa bangsa Indonesia berbudi luhur dan kaya akan budaya yang harus dilestarikan.

Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon