Minggu, 19 Juli 2020

Protokol Tcp Dan Udp Pada Jaringan Dan Komunikasi Data

Protokol dalam jaringan dan komunikasi data ada dua macam yang paling banyak digunakan adalah protokol TCP dan protkol UDP . Berikut klarifikasi masing-masing protokol beserta karaktersitik dan cara penggunaanya. Protokol TCP TCP (Transmission Control Protocol) awalnya lahir dari ARPANET adalah jaringan paket switching digital yang dibiayai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) semacam riset departemen pertahanan AS pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus meningkat besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi memuat jumlah node yang semakin banyak. Oleh sebab itu DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, adalah TCP/IP pada tahun 1983. Protokol TCP/IP memakai patokan protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sungguh cepat, khususnya dari sisi pengadopsian oleh banyak sekali sistem operasi dan aplikasi jaringan. Protokol ini tidak tergantung pada perangkat keras atau tata cara operasi jaringan tertentu sehingga cocok untuk menyatukan bermacam macam network. Protokol ini memiliki fasilitas routing dan jenis layanan yang lain yang memungkinkan dipraktekkan pada internetwork. Protokol TCP/IP senantiasa berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan kepada jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dijalankan oleh beberapa badan, mirip halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, denah pengalamatan, dan rancangan TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF. Komunikasi TCP/IP Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang mengatasi problem komunikasi antar komputer. TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis, diantaranya ialah: Protokol lapisan aplikasi  Protokol lapisan antar-host  Protokol lapisan internetwork  Protokol lapisan antarmuka jaringan  Protokol lapisan aplikasi Bertanggung jawab untuk menyediakan jalan masuk terhadap aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT). Protokol lapisan antar-host Berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). Protokol lapisan internetwork Bertanggung jawab untuk melaksanakan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini yakni Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP). Protokol lapisan antarmuka jaringan Bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP mampu bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (mirip halnya Ethernet dan Token Ring) MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM). Protokol UDP UDP ( User Datagram Protokol) ialah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak jago (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768. Karakteristik UDP Protokol komunikasi UDP memiliki karakteristik sebagai berikut: Connectionless  Unreliable  Connectionless (tanpa koneksi) Pesan-pesan UDP akan diantarkan tanpa mesti dijalankan proses negosiasi koneksi antara dua host yang akan bertukar informasi. Unreliable (tidak ahli) Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment.  Protokol lapisan aplikasi yang berlangsung di atas UDP harus melaksanakan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berlangsung di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengantarpesan secara periodik atau dengan memakai waktu yang sudah didefinisikan. UDP menyediakan prosedur untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam suatu host dalam jaringan yang memakai TCP/IP.  Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification. UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit kepada keseluruhan pesan UDP. UDP tidak menawarkan layanan-layanan antar-host berikut: UDP tidak menyediakan prosedur penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering ialah peran yang mesti diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP. UDP tidak menawarkan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, mirip yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berlangsung di atas UDP mesti mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh suatu antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jikalau ukuran paket data yang diantarlebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan mampu saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang alhasil tidak jadi terkirim dengan benar.  UDP tidak menawarkan mekanisme flow-control, mirip yang dimiliki oleh TCP. Penggunaan UDP UDP sering digunakan dalam beberapa peran berikut: Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk meminimalkan sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi memerlukan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melaksanakan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan yakni fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System. Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang ahli, maka kebutuhan kepada keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS) Protokol yang tidak memerlukan keandalan. Contoh protokol ini yakni protokol Routing Information Protocol (RIP). Transmisi broadcast: Karena UDP ialah protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dulu dengan suatu host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengantarkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
Sumber https://aryhm76.blogspot.com


EmoticonEmoticon