Senin, 17 Agustus 2020

Sustainable Architecture Atau Arsitektur Berkesinambungan

Sustainable architecture atau arsitektur berkesinambungan ialah arsitektur yang membantu menghemat pengaruh negatif bangunan pada lingkungan. Ini harus dijalankan dengan efisien memakai materi dan energi dan ekosistem dalam skala yang lebih besar. Istilah sustainable juga diketahui selaku arsitektur hijau.

Definisi Sustainable Architecture

Arsitektur berkesinambungan adalah bab terintegrasi dari pembangunan berkesinambungan, yang merupakan perhatian penting ketika ini. Pembangunan berkesinambungan menyanggupi kebutuhan dan permintaan hidup tanpa mengorbankan kondisi dan sumber daya untuk orang-orang di generasi mendatang.

Menurut James Stevens Curl dan Susan Wilson (Penulis Kamus Arsitektur Oxford), “Arsitektur Berkelanjutan ialah arsitektur yang tidak mencampakkan energi, tidak membutuhkan perawatan yang mahal, dan bukan bangunan yang memiliki isolasi yang buruk atau terlalu banyak kaca."

Konsultan rancangan berkesinambungan harus dilibatkan sejak permulaan proses desain itu sendiri. Ini akan membantu untuk memperkirakan implikasi keberlanjutan dari bahan bangunan, beling, orientasi, dan aspek fisik yang lain untuk mengidentifikasi apakah pendekatan berkesinambungan mampu digunakan pada proyek tersebut atau tidak?

Pentingnya Desain Sustainable

Desain berkelanjutan dapat meningkatkan kualitas hidup dengan menetralisir keperluan energi yang tidak terbarukan. Ketika solusi desain menyertakan energi berkesinambungan untuk meningkatkan fungsi rancangan itu, pekerjaan dikerjakan secara gratis. Ini yakni cara mengerti dan menghubungkan dengan lokasi, kondisi lingkungan dan tempat.

Pertama-tama, rumah dan bangunan kita mempunyai pengaruh pada emisi karbon. Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) gres-gres ini mengkonfirmasi bahwa rumah dan bangunan kita menghasilkan 40% dari emisi gas rumah beling di dunia. Oleh sebab itu, taktik rancangan berkesinambungan sungguh penting untuk meminimalisir kerusakan lingkungan. Setiap konstruksi rumah membutuhkan atau menghabiskan banyak sumber daya alam selama konstruksi dan menggunakan energi yang sangat besar sepanjang hidupnya.

img via sustainability-times.com


Terlepas dari realita yang dimengerti, bahwa setiap manusia membutuhkan daerah tinggalnya sendiri, mereka juga memerlukan sejumlah besar sumber daya alam tidak hanya untuk membangun rumah tetapi juga untuk mempertahankan aneka macam fungsi rumahnya. Kegiatan ini dalam jangka panjang memang mempunyai efek pada lingkungan yang terus-menerus habis alasannya penggunaan yang berlebihan atau eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.

Kedua, pendekatan yang digunakan dalam arsitektur berkesinambungan ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga memakai bahan yang berkelanjutan, yang meminimalisir imbas lingkungan. Kita mampu membangun atau merenovasi rumah memakai teknologi hemat energi, materi terbarukan dan desain yang inovatif.

Ketiga, desain berkesinambungan bertahan lebih lama dan fleksibel. Bangunan berfungsi ketika mereka ditambatkan ke sumber daya non-terbarukan dan juga dikala sumber daya non-terbarukan tidak tersedia. Bangunan mampu melakukan pekerjaan dengan baik saat terjadi kekeringan atau petaka tanpa input dari sumber energi yang tidak terbarukan. Desain yang dibentuk oleh energi berkesinambungan gratis seperti tenaga matahari, tidak membutuhkan bahan bakar fosil. Dengan demikian, bangunan mampu menawarkan kualitas hidup yang baik dan mendorong kehidupan yang berkesinambungan.

Baca Juga : Langgam Arsitektur Organik dan Contohnya

Bahan Bangunan Sustainable

Bahan bangunan seperti jerami, bambu, plastik daur ulang, kayu, ferrock, blown-in fiberglass, wol yang dipanen secara berkesinambungan, trass, beton, wol domba, panel yang terbuat dari potongan kertas, tanah liat, linen rami, lamun, kelapa, kayu pelat serat, kerikil pasir kalsium, batu setempat yang tersedia yaitu beberapa bahan bangunan yang berkesinambungan.

Arsitektur berkelanjutan juga meliputi penggunaan materi daur ulang mirip kayu reklamasi dan tembaga daur ulang atau logam daur ulang. Penting juga menyaksikan apakah materi tertentu mampu didaur ulang sepenuhnya atau sebagian atau dapat didaur ulang dan dipakai atau tidak.

Prinsip Desain Sustainable Architecure

Saat ini, sumber daya tidak terbarukan mirip materi bakar fosil makin mahal dan langka yang menimbulkan buatan energi higienis secara keseluruhan lebih sedikit. Kaprikornus, sungguh penting untuk mengawali mendesain bangunan dan komunitas yang berfungsi dengan baik tanpa sumber daya tersebut.

Ketika biaya energi naik dengan segera, bahan bakar fosil, ketersediaan air, angkutandan makanan menjadi kurang terjangkau, berdampak pada ongkos dan fungsi. Dengan demikian, bangunan yang dibuat dari sumber daya terbarukan harus dipakai.

Tantangan muncul tentang bagaimana merancang bangunan seperti itu tanpa menggunakan sumber daya yang tidak terbarukan. Tiga komponen berikut ini mesti diperhitungkan dikala merancang bangunan yang berkesinambungan :

01. Konektivitas

Rancang korelasi antara proyek, lokasi, komunitas, dan ekologi. Hubungan antara penggunaan sumber daya setempat dan pasokan regional energi berkelanjutan yaitu elemen penting dalam proses desain berkesinambungan. Buat pergantian minimum agar sistem alami berfungsi.

02. Lokal

Desain dengan dan untuk apa yang sudah berkelanjutan di lokasi selama berabad-era, yakni struktur tradisional. Desain yang berkelanjutan juga mengedepankan penggunaan material setempat sehingga meminimalisir biaya angkut dan eksploitasi sumber daya di suatu kawasan.

03. Umur Panjang

Desain mesti dikerjakan untuk generasi mendatang dan yang mencerminkan arsitektur berkesinambungan dan rancangan yang diadopsi oleh generasi sebelumnya. Merenovasi dan memakai kembali infrastruktur yang ada adalah salah satu pendekatan rancangan berkelanjutan yang paling efektif.

Tantangan menuju keberlanjutan termasuk pada bangunan yang sudah ada, masyarakat, kota dan tempat. Bangunan yang dibangun di dunia membutuhkan sedikit terapi untuk membuatnya berkesinambungan dengan membuat renovasi desain dan akibatnya mereka bisa irit energi. Pada setiap bangunan yang ada, prinsip-prinsip rancangan berkesinambungan mampu dicapai oleh:
  1. Menggunakan ventilasi alami dan pencahayaan siang hari
  2. Menghilangkan konsumsi energi yang tidak terbarukan
  3. Memberikan lingkungan yang lebih sehat bagi pengguna
  4. Mendesain ulang bangunan yang ada
  5. Renovasi dengan material setempat

Baca Juga : 4 Prinsip Dasar Desain Fasad Bangunan

Contoh Bangunan Berkelanjutan (Sustainable Architecure)

Berikut ini ialah beberapa contoh bangunan yang memenuhi prinsip-prinsip arsitektur berkesinambungan yang telah pernah terbangun :

1. The Natural Resources Defense Council Headquarters (NRDC)

Sustainable architecture atau arsitektur berkelanjutan adalah arsitektur yang membantu men Sustainable Architecture atau Arsitektur Berkelanjutan
img via verdicalgroup.com

Markas Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam atau Natural Resources Defense Council Headquarters (NRDC) final dibangun pada tahun 1988 oleh Croxton Collaborative Architects. Bangunan ini bangkit hingga hari ini sebagai proyek yang mengganti gelombang pembangunan menuju arsitektur hijau di Amerika dengan menerapkan ekologi sarat pada bangunan ialah : cahaya, udara, energi, dan insan kesehatan dan kesejahteraan yang menyeluruh.

2. Bullitt Center, Washington

Sustainable architecture atau arsitektur berkelanjutan adalah arsitektur yang membantu men Sustainable Architecture atau Arsitektur Berkelanjutan
img via blog.sonos.com

Bullitt Center adalah bangunan yang pertama dari jenis ini yang menerima Sertifikasi Living Building dari Living Building Challenge International Living Future Institute. Bangunan ini memiliki 575 panel surya, yang menciptakan 60% dari keperluan energi bangunan, tangki 56.000 galon untuk pengumpulan air hujan yang dimasak dan dipasok sesuai keperluan air gedung. Konstruksi bangunan juga menggunakan kayu dari hutan yang dipanen secara berkesinambungan.

Kesimpulannya, Sustainable Architecture atau Arsitektur berkesinambungan yaitu bab integral dari pembangunan berkelanjutan, yang merupakan perhatian penting saat ini. Prinsip ini membantu dalam mengurangi imbas negatif lingkungan pada bangunan. Seperti yang dikatakan oleh Parisa Zraati (Penulis arsitektur Berkelanjutan), "Arsitektur Hijau" adalah perumpamaan lazim yang merupakan variasi dari nilai-nilai keberlanjutan dan arsitektur ekologis yang mencakup aspek sosial, politik dan lingkungan.
Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon